Lhokseumawe - Jurusan Bisnis Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) menggelar Focus Group Discussion (FGD). Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Lantai 3 Jurusan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK) pada Jumat, (19/07/2024) mengangkat tema 'Strategi Program Studi dalam Peningkatan Kualitas Merdeka Belajar Kampus Merdeka".
Wakil Direktur 2 PNL Ir. Zamzami, ST., M.Eng saat membuka kegiatan FGD tersebut menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan agenda rutin yang dilaksanakan di PNL.
"FGD ini adalah kegiatan rutin yang dilaksanakan di setiap jurusan, harapannya akan dan masukan-masukan dari narasumber dari praktisi untuk menyempurnakan kurikulum dan RPS supaya bermanfaat buat anak didik," kata Zamzami.
"Jadi ada pembaharuan ilmu kepada peserta didik, seperti teknologi digital, seperti sekarang sudah ada bisnis digital," tambahnya.
Lanjut Zamzami, ilmu-ilmu baru itu harus dipelajari, salah satunya melalui FGD. Untuk itu Zamzami menyarankan kepada peserta supaya apa yang disampaikan oleh narasumber supaya dicatat, "sehingga ketika kita menyusun kurikulum nantinya akan lebih mengarah," ungkapnya.
"Kita jangan seperti katak dalam tempurung, kita harus tahu tren di luar," ujarnya.
Sebelumnya Kajur Bisnis Zulkarnaini, S.E., M.Si., Ak., CA., CIFRS., menyampaikan harapannya semoga kegiatan ini diikuti dengan serius oleh tim penyusun borang akreditasi.
"Mohon bapak dan ibu dosen, terutama yang sedang menyusun birang akreditasi untuk mengikuti kegiatan ini dengan serius," harap Zulkarnaini.
Dr. Aristanti Widyaningsih, S.Pd., M.Si., CPMA., CSRS., CGRP., yang menjadi narasumber dalam kegiatan itu menyampaikan bahwa penilaian akreditasi dilakukan secara tuntas dan komprehensif yang mencakup elemen pemenuhan terhadap Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN-Dikti), standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi, dan peraturan perundang-undangan," urai Dosen Magister Ilmu Akuntansi Universitas Indonesia sejak tahun 2001 sampai sekarang dan juga konsultan ini.
Tambah Aristanti Widyaningsih penilaian akreditasi mencakup banyak aspek yang akan dinilai oleh asesor.
"Aspek kondisi, kinerja dan pencapaian mutu akademik dan non akademik prodi. Adanya ketersediaan bukti yang sesungguhnya dan sah serta ketelusuran dari setiap aspek penilaian," paparnya.
"Serta penilaian akreditasi mengukur keefektifan dan konsistensi antara dokumen dan penerapan sistem manajemen mutu perguruan tinggi," pungkasnya.
Kegiatan tersebut diikuti oleh Tim Taskforce dari Prodi Manajemen Keuangan Sektor Publik (MKSP), Akuntansi Lembaga Keuangan Syariah (ALKS), Akuntansi Sektor Publik, Magister Keuangan Islam Terapan (MKIT), Prodi D3 Akuntansi, dan Prodi D3 Administrasi Bisnis. [HD]