Jakarta - Dosen Jurusan Tata Niaga (TN), Politeknik Negeri Lhokseumawe (PNL) Hamdani, S.E., M.S.M., menjadi salah seorang pemateri pada Seminar Merajut Nusantara yang dilaksanakan secara daring Senin, (15/3/2021).
Selain itu dalam kegiatan yang dilaksanakan sehari tersebut juga hadir pemateri lain, yaitu Prof. Dr. Henri Subiakta, Drs., S.H., M.A. yang merupakan Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Erlangga, Surabaya dan Fadlullah, S.E., anggota DPR-RI Fraksi Gerindra. Hal ini diungkapkan Ramadhana yang merupakan salah seorang panitia pada TaniaNews.
Adapun tema kegiatan ini menurut pria yang biasa disapa Dona Paru ini adalah pemanfaatan industri digital sebagai media bisnis dan edukasi masyarakat.
Informasi lain yang disampaikan Dona pada media ini, bahwa kagiatan seminar ini terselanggara atas kerjasama Kominfo dan DPR-RI.
Hamdani yang juga berprofesi sebagai jurnalis ini dalam pemaparannya mengatakan bahwa saat ini industri digital telah berkembang begitu pesat. Untuk itu, masyarakat harus bisa memanfaatkannya sebagai peluang bisnis.
"Industri digital berkembang sangat pesat, untuk itu pemanfaatan teknologi informasi harus bisa dimanfaatkan secara maksimal. Khususnya yang paling mudah adalah pemanfaatan media sosial untuk berbisnis," kata Hamdani
Sebelumnya Hendri Subiakta dalam pemaparannya mengatakan, bahwa saat ini pengguna internet sudah mencapai hampir 200 juta orang di Indonesia. Menurutnya, ini adalah peluang bisnis.
"Ini peluang bisnis yang sangat besar, bayangkan hampir 200 juta atau sudah menjangkau 73 persen lebih terjangkau internet. Harus dimanfaatkan ini," ujar Hendri Subiakta.
Sementara itu Fadlullah atau Dek Fad lebih menekankan materinya tentang media. Menurut pria yang sudah dua periode ini menjadi anggota DPR-RI mengarakan, media massa berperan dalam menyampaikan informasi pada publik.
"Untuk itu, masyarakat harus bisa menimbang pemberitaan dan informasi yang diterima jangan sampai menyebarkan informasi hoak pada orang lain," pesan Dek Fad.
"Saya harap kegiatan ini bisa bermanfaat buat peserta," pungkasnya. [Rel]